This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 30 Maret 2014

DIALOG PENDEK



Diawal Ku Melihatmu
Tanpa Basa – basi
Aku terpesona padamu
Dengan segala Ukiran yang Tuhan Buat Untukmu ,

      Namun . . . Sempat pula aku terlupa dan Ku Hentikan
      Dalam waktu yang Lama ,
      Karena Aku Rasa ini hanyalah
      Sebatas Angan dan Khayalan ,

      Dan kini . . .
      Aku mengukir kembali
      Pahatan – pahatan Rindu
      Diatas mata – mataku melihatmu

Kali ini aku tak tahu . . .
Apakah ini hanya Angan dan Kiasan
Ataukah Kesungguhan yang akan membawaku
Bersama menuju pernikahan ???



Yellow, 31 Maret 2014
“ Linggar “










RANTY MARIA APRILLY KARISO

R A N T Y

Aku tak dapat mendevinisikanmu . . .
Dan aku pun tak mampu mengangkatmu . . .

Kau begitu menawan hati . .
Mempesonakan seluruh bangsaku
Aku berdecak kagum ,
Hingga aku menulis Tulisan ini ,
Daya imajinasiku tertuju padamu

Aku mengutarakan kesan – kesanku padamu
Melalui tulisan sederhana ini ,
Hingga detik – detik pergantian malam menuju pagi
Akan segera dimulai

Mungkin apa yang aku rasakan dalam getaran hati
Merupakan kiasan yang muncul setelah melihat Rupamu
Yang Rupawan nan Menawan ,
Tapi . . . sesungguhnya batin ini menginginkanmu
Dalam satu Bejana Kehidupan ,

Dimana air dari bejana – bejana itu menyirami Bunga-bunga
Yang layu hingga bunga – bunga itu mekar kembali
Menghiasi permukaan Bumi yang kian lama
Kian tandus dan kering

I wanna stay with You dear . . . .
Survive in All Condition
And Write Down the Power of Love
With Our Hands For All People

Paint the World With Love
And I love You So

Yellow, 31 Maret 2014
“ Linggar “








Sabtu, 29 Maret 2014

LASKAR PETUALANG CILIK


Tak ayal perjuangan mereka dipenuhi dengan Gagah berani
Berpetualang layaknya Pejuang Negara di era Yang lalu ,
Namun . . .  itu lah Kondisi Para Pejuang Petualang Cilik
Masih berbaur dengan Abdi Negara

Semangat yang tak pernah Usai ketika satu langkah
Menuju peraduan pendidikan masa depan gemilang ,
Mereka seolah tahu bahwa Jendela Dunia itu lah angan
Yang harus di capai dan terwujud

Berangkat . . . dengan Hati Riang Tawa
Tak nampak asa melanda
Satu sama lain saling bersahut dengan Ritme
Yang melaju – laju ,

Meminta Do’a ayah Bunda ,
Mencium tangan Ayah Bunda
Mengucap salam Kepada Ayah Bunda
Satu Momentum yang teramat menggelegar

Lalu . . .
Saatnya lah Para Laskar Cilik memulai langkah kecilnya
Menuju satu tempat Pendidikan yang Kian memuliakan
Derajat Mental Spiritualitas para Cendekiawannya ,

Laskar masa depan ,
Laskar Masa saat ini dan esok ,
Para Pemenang di awal dan akhir
Hingga tertaut asa menggelora ,
Untuk Orang Tua ,
Sahabat , masyarakat . . .
Dan Negara . . . . .


Cilacap, 28 Maret 2014
“ Linggar “



Sabtu, 22 Maret 2014

BERMIMPI SAJA

Dan Tatkala aku berdiri memandang jauh batas mahkotamu,
aku seolah kiasan kecil yang sangat kecil

tapal batas mahkotamu itu tak mampu ku jangkau
dengan mata-mataku

Namun aku masih memegang ujung kasih atmaku diatas Sanubariku
hingga Aku bernyawa disetiap aliran darahmu
tanpa kau ketahui

Selayang Pandang , Aku tak bernyali
namun sesekali aku bertemaran dengan gugusan bintangku
diatas perahu kecilmu itu ,
Biarkan lah Beliau Tertata indah dalam Peraduannya
sejatinya . .  letihnya itu merupakan Lukisan jelas yang tiada majas

apalagi intisarinya teramat sangat Bobrok hingga ketertatihannya kian jelas
bermelodi di dahinya ,

Lalu apa yang KAU Fikirkan mengenai hal itu ?

Tersenyumlah ,
bukan kah Senyumanmu itu menyejukkan ?
seperti Gerimis yang membasahi Gurun Pasir yang kering ?

UNTAIAN DI KALA MALAM

Aku bersetubuh dengan malam,
dimana disetiap bagiannya itu m
asih ada sedikit cahaya ,
hingga ke dua mataku pun tak dapat memejamkan mata yang masih Gonta
diatas liak - liuk Sunyinya

KATA HATI

Keresahan itu hanya menyelimutiku dengan tanpa tepi
dan tak berarti

aku seolah berdikari dengan JARI - JEMARI
Yang ada pada Diri ,

hingga aku mampu menahan desahan Nafas- nafas Rindu yang kian menggebu
S'gala Bukan Antah berantah

melainkan sebuah Lukisan Tuhan yang Indah Kemilau

KEADILAN ITU BERPIHAK PADA SIAPA ??

Bisa di bilang . . . hari ini merpukan hari yang kurang beruntung buat Sahabat ku yang berada di teralis besi dalam satu kasus yaitu, UU . 23 / 2002 " Mas Edi " , karena ketahuan membawa Handphone, dia dimasukkan ke Sel Tikus

Bukan hanya di Lapas Klas IIB Cilacap Saja yang melarang membawa HP, Tapi di seluruh Lapas di Indonesia Pun Demikian. Hp di Larang Masuk Kedalam Lapas. Wacana yang telah terealisasi adalah Gerakan Getting Halinar ( Handphone, Pungli, Narkoba ) To Zero.itu sangat bagus sekali dan memang seharusnya dipatuhi bagi WBP ( Warga Binaan Pemasyarakatan ) .

Tapi Bagi WBP seperti Mas Edi mungkin merasa tergiur unutk membawa HP . Merasa sudah mempunyai celah dan tahu Kondisi dalam membawa HP jadi dia lebih sedikit Pintar untuk melakukan itu.
Apalagi Dia adalah TAMPING ( Tahanan Pendamping ) ,
Pendamping Petugas Lapas untuk membantu para pegawai dalam bekerja.istilahnya adalah dipekerjakan.
itu memang suatu hal yang sangat menguntungkan karena TAMPING akan berbeda dengan WBP lainnya.
lebih sedikit Bebas dan ga melulu di dalam kamar atau di kurung ,

Hampir 75% Mobilitas dan aktifitas kerja di Lapas itu TAMPING yang mengerjakan.dari hal terkecil sampai hal terbesar pun Semuanya Tamping ,
merupakan hal yang SESUATU banget ,
tapi yang namanya WBP , Pasti ga berani melawan Petugas , apalagi Bagi Mas Edi yang hanya Wong Cilik Lan Ora Akeh Bondo ,

yang jadi pikiranku adalah kenapa Sesama WBP itu di bedakan ? ada Mantan Bupati yang tersandung Kasus Dugaan Korupsi dan ada Juga Mantan Sekda , ada pula mantan Pegawai Lapas dan bahkan Ka.Lapas Pun ada yang di bui karena Dugaan Money Loundry. Mereka semua Membawa HP dan Leluasa menggunakannya di dalam Lapas. Entah itu ada Petugas atau pun ga Ada petugas. ga di larang, ga di marahi apalagi di masukkan ke sel tikus.Justru malah di sokong, di sanjung dan di gadang2.

ada apa ini ??
ko bisa seperti itu yaa ??
ini yang menjadi pertanyaanku ??
sejenak aku berfikir . . . . oh . . . . mungkin karena mereka2 adalah orang Termasyur dan berpangkat dan juga berduit sehingga mereka bisa menggerakan itu dengan leluasa.
mungkin karena itu mereka leluasa dengan tanpa Binasa berkreativitas dengan tanpa was2.

apakah kalo mas edi berduit dan berpangkat akan diperlakukan sama seperti mereka ?

entah lah . . . . .
aku yo wong cilik ,
ora reti koyo ngono ,
iku urusane poro punggowo lapas lan jajarane,

besok akan dipertanyakan di hadapan ALLAH kelak ,

MAaf ya . . .
aku Curhat sedikit ,
Tulisanku hanya mewakili apa yang ada dan menjadi Unek2ku ,

SALAM DAMAI !!!


Kamis, 20 Maret 2014

H A T P E N alias Curhat Pendek


terkadang mengkhayal di usia ABG 14 - 16 Tahun itu memang masih polos , lucu dan juga menggelikan.masih polos dan apa adanya ,
masih terbawa Suasana HAti dan tentunya masih berfikir dengan HAti pula bukan dengan di imbangi pake Otak ,
yang ada perasa melulu yang maju berperan ,
kalo udah kaya gituuuu . . . . . . ahdduuhhhhhhh tapeee deeehhhh ,

apalagi soal pacaran ,
yaa . . . karena . . . Remaja Dan ABG di umur segitu itu yang menjadi Trending topik pasti masalah percintaan yang melanda ,
meweekk . . . gelisah atau bahkan GEGANA Alias Gelisah, Galau dan Merana ,
jiiaaaaahhhhhh ,

PENTAS DRAMA CINTAKU

Pada walanya aku menjelma bukan aku
Aku bermetamorfosis seperti bukan pada diriku
Ini lah di awal percintaan dan percumbuanku ,
Dengan gaya klasik berdiskusi dalam bait ,

Ketika wanita itu telah berjalan gemulai ,
Disetiap sudutnya ialah aroma surga
Aku kian kalut dan terbalut ciut
Untuk sekedar berjabat tangan

Aku susun selangkah demi selangkah . . .
Sejengkal demi sejengkal . . .
Mendevinisikan maksudku terhadapnya
Dengan intuisi – intuisi rekayasaku

Berbijak sedemikian rupa ,
Berucap nan mempesona dengan irama
Tertuang dalam scenario
Layaknya teks untuk televise

Kehilangan segala rupa asliku ,
Engkau cantik jelita Nampak sempurna
Dan aku pun berubah bukan aku ,
Tanpa intonasi apa adanya diriku

Segalanya bersatu ruah di kelopak mataku
Tertegun Kian lantang dalam sanubariku
Aku semakin bukan lah aku

Ku pikatkan ia dengan sukma ksatriaku
Terbalut rasa ulur , wajah bersinergi
Sentuhan Ritme kasih saying penuh asih
Dan segalanya telah menjadi putih

Ku hafalkan lantunan Syair dan nada
Ku jalankan gerak badan dengan suasana panggung megah
Seolah telah menjalani akad nikah ,
Inilah semuanya tertumpah ruah

Dan ia pun terkulum lunglai tak berdaya
Dengan gaya nada yang teramat rintih
Terdiam membisu disaat segalanya telah tertatih
Inilah akhirnya terjadi di suasana gairah yang invisible
Semuanya Klimaks menjadi satu Romansa Rasa

Cilacap, 05 Januari 2013

“ Linggar “
H A C K E R

Apa pernah Ku memulai mencampuri ursan – urusanmu itu ?
Apa pernah Ku memulai mencoba menjadikan Akunmu sebagai aku ?
Apa pernah Ku memulai membuat hakmu menjadi hak atasku
Dan kewajibanku membukanya ?

Aku rasa tidak demikian adanya ,
Bukan aku dan bukan atas namaku jika seperti itu
Aku tetap pada milikku dan tetap menjadi hakku
Karena milikku itu lebih berguna

Lalu kenapa kepentinganmu itu mencampuriku ?
Apa kepunyaanmu itu tak sebagus Punyaku ?
Atau kah Kau serakah untuk menggunakan akun ku
Sebagai kendaraanmu bersafari menjelajah Dunia imajinasimu?

Roman Picisanmu itu mencekik
Tak ada pantasnya berdiri pada kakimu sendiri
Plagiat yang teramat jahat melebihi penjahat
Yang memalak orang kaya untuk orang kecil ,

Kau jadikan itu sebagai ambisi hasratmu
Atau mungkin sebagai ambisi balas dendammu
Atau mungkin kau jadikan sebagai daya kuatmu
Menahkodai kapal orang lain ,

Sudah lah . . . jangan seperti kawanku . . .
Kau punya segala darah dagingmu ,
Bukan kah hukum timbal balik itu ada ?
Kenapa tak pernah berfikir membuat kedamaian kawan ?

Cilacap, 28 Februari 2014

“ Linggar “

KEADAAN MALAM

Malam Hari

20 halaman Koran menawarkan bermacam – macam
Berita dan informasi – informasi lainnya
Menggodaku dengan ribuan huruf
Hingga aku pun tergoda

Sekejap saja . . aku hanyut
Dalam buaian canda khasnya bercerita tertata
Itu lah Sahabatku di kala malamku
Disaat Sang malam mulai menghampiriku

Lantunan music, Pena dan Kertas
Menjadi pelengkap di awal langkahku
Menuju peraduan lelapku
Dan aku pun berkreasi dengan tulisan seperti Koran
Di kolom Tajuk Rencana

Sebagian ku ambilkan sisi – sisi sahabatku
Sebagian Ku ambilkan Sisi perasaanku
Sebagian Pula Ku ambilkan Kisi – Kisi Cinta
Dan yang lainnya adalah Aspek Kehidupan

Ku Lihat sekelilingku Penuh Anak Manusia Pendosa
Dengan Kesibukan Permainannya Masing – masing ,
Segalanya terpuisi olehku ,
Dengan Gaya Bahasaku,

Suasana malam itu hingar bingar Sahabat Saudara
Sebagian besar adalah Tarian Tangan – tangan Canggih
Dan aku hanya berbaur dengan lembaran – lembaran Koran
Pena dan Kertas dilengkapi alunan Musik

Ku Utarakan Pada Putihnya Kertas atas apa imajinasiku berkata
Biarkan lah Para Gaduh – gaduh itu bermusyawarah sendiri
Mungkin itu lah cara penat terlupakan pada Ruang
Yang memang membuat Orang – orang Usang

Ini lah malam – malam ku ,
Hamper disetiap malam aku bermelodi
Dengan segala caraku berkumandang
Bersajak sejenak dengan Bahasa kalbuku ,

Aku kan bepergian dengan kereta mimpiku
Menuju istana tuaku yang cantik nan elok ,

Cilacap, 17 Februari 2014

“ Linggar “

Selasa, 18 Maret 2014





Jumat, 14 Maret 2014

SAJAK KEHILANGAN

Berjalan sepiku tanpamu ,
Meniti waktu dalam kesenderian
Yang tak dapat di ungkapkan hanya
Dengan kata – kata semata ,

Pena dalam hatiku telah habis
Untuk menggoreskan kata demi kata ,
Bait demi bait kerinduan jiwa yang
Haus akan irama kasih sayangmu ,

Waktu memang berjalan begitu sangat cepat
Meninggalkan sepenggal kenangan
Kenangan yang tersusun dalam balutan
Cinta yang penuh tirani dan dilemma

Pertemuan yang tercipta sangat lah tak disangka
Ketika laraku memuncak oleh sebab peristawa
Masa lalu sebelum kau mengisinya serta membasuhnya
Dengan ketulusan hati nuranimu ,

Aku dan kau memang hasil dari sebuah kretivitas Tuhan
Yang ia rencanakan dengan balutan perencanaan
Untuk di pertautkan dalam dawai persatuan cinta
Serta kebersamaan yang tak di sangka ,

Kini . . . ketika aku masih dapat menyaksikan mentari ,
Ketika aku masih sanggup berirama dengan indah ,
Aku pun terperanjat dan bangun dengan tanpa adanya kau
Yang menemani setiap rintihan keluh kesahku

Kenangan yang lalu berubah menjadi sembilu
Yang menyakitkan ,
Kenangan yang lalu berubah menjadi pilu
Yang menyedihkan ,

Kini kau pun laksana angin yang berhembus
Yang terasa menyejukkan dalam sesaat
Kemudian berlalu begitu saja ,

Kini kebersamaanku dengan mu hanyalah tinggal
Sebuah cerita usang yang ketika di ungkit kembali
Akan terasa seperti tertusuk duri yang dapat
Menitihkan air mata ,

Mungkin . . . namaku adalah cinta,dan
Namamu adalah sayang yang kelak akan
Dipertemukan kembali dalam irama cinta yang
lebih indah seperti Keindahan yang penuh Rahmat Lil’aalamiin

Buah Karya : ‘’ Linggar Wijaya ‘’


SENYUMMU ITU MANIS

Ya Tuhan . . .
Aku baru saja melihat senyuman dari salah satu Kreasimu
Di pagi yang cerah nan terang ,
Indah sekali Tuhan . . .

Aku belum merasakan Surga Sang Illahi Robbi
Tapi setidaknya ini adalah Bagian dari Surga untukku
Seolah – olah . . . aku berada di atas Lembah Nirwana keabadian
Yang membuat Hati ini bergembira ,

Senyummu itu melukiskan perwatakanmu
Tergurat sisi ketulusan hati
Menjadikannya itu menjadi pelengkap Ronamu
Bermahligai diatas Bumi Pertiwi

Luar biasa indah . . . .
Luar biasa manis . . . .
Luar biasa menggoda . . . . . 
Sehingga mata ku pun bernyanyi – nyanyi

Senyumanmu itu memancarkan keanggunanmu
Setiap yang melihatnya kan tergoda
Berdecak kagum . . . , kagum . . .
Dan Kagum !!!!!

Terima kasih Tuhan . . .
Kau hibahkan salah satu Nikmat untukku
Nikmat di pagi hari yang menyemangatiku
Sungguh Kau Maha Indah Tuhan . . .  !!!

Cilacap, 02 Maret 2014
“ Linggar “




M E L O D I 2

APAKAH SANG NAYDZIVA ITU DIVA ??
DIVA YANG BERNYANYI DENGAN KEKUATAN SUPERNOVA
BEGITU DAHSYAT , MENGGELEGAR TERDENGAR
SAMPAI . . SAMPAI GUGUSAN JANTUNGKU PUN BERGETAR

MELODINYA ITU PENUH RITME SANG NAYA
HINGGA OTAKKU BERKELANA MAYA
SEOLAH TELAH MENJADI SATU KARYA
UNTUK JIWA TAK BERDAYA

MEMANG BEGITU LAH ADANYA IA . . .
MUNCUL DENGAN IRINGAN MELODI AKHIR CINTA ABADI
DIGEMAKAN BERSAMA NIDJI ( PELANGI )
HINGGA AKU PUN SEOLAH BERJANJI BERMIMPI BERSAMANYA


CILACAP , 25 PEBRUARI 2011

“ LINGGAR “
M E L O D I

ALUNAN MUSIK SANG MAESTRO
KEMBALI MENGHADIRKAN RONAMU
KIASAN WAJAH DULU HINGGA
TERURAI DENGAN TANPA KABUT

MASIH SAMA DALAM BENAKKU
BENTUK MAHKOTAMU ITU ,
SAMA PERSIS DENGAN MASA DIAWAL
MENGENAL BERJUMPA TAPI TAK JUMPA

ALUNAN MUSIK INI SANGAT BERANI
MEMBERI WARNA – WARNI
HINGGA AKU TERLENA DALAM WAJAHMU SENI
KETIKA AKHIRNYA DULU AKU TAK TERLADENI

OH SUNGGUH . . . BERSAHAJA NIAN . . .
TERSENYUM SENDIRI DI POJOK NYANYIAN
MENGINGATKAN KAU YANG PERAWAN
PERAWAN YANG RUPAWAN NAN MENAWAN

CILACAP , 25 FEBRUARI 2014

“ LINGGAR “

MY LITTLE ANGEL

Ku coba memalingkan wajahku dari wajahnya
Tapi tak kuasa wajahku masih terseret senyumannya
Lalu aku mencoba mengubur tubuhku sendiri bersama
Tumpukan batu – batu karang namun masih saja
Suara indahnya menggali – gali kuburanku

Gadis itu berjalan kembali di depan Rongga mataku
Kali ini ia tiada senyuman, mungkin karena jenuhnya
Sesekali pandangannya mengoyakkan isi rasaku
Seribu asa pun terbang menghampiriku
Memecah Kuncup Putus Asa Binasa

Namun . . . aku tak Kuasa memintal Gugusan Purnama
Di ketiak malam perawannya
Aku hanya mampu menyimpan Sisa – sisa Kecantikannya
Disekelumit otak – otakku dan di sela – sela
Nafasku yang terengah – engah

Tahtanya tak sama dengan apa yang tercipta
Dikedua alisku yang meski diatas
Tangan – tangannya itu memegang selaksa Minyak Kasturi
Aromanya wangi hingga langit – langit pun
Merasa tak jenuh mengayominya

Setiap tubuh dan gemulainya itu mengendurkan Ubun – ubunku
Sampai terasa pecah dengan segala isi – isinya
Kesakitanku menahan Duri – duri cinta tak tertata
Sesak berjarak Antara Rindu yang mengarak hingga Gelora Bunga – bunga
Bermekaran tak sebanding dengan Dongeng Perjaka

Aku datang untuknya untuk menjadi Orang pertama menghiasi
Ruang atmanya sampai Pustaka Sunyinya
Terasa Bahagia di dada seperti irisan pandan dan Bunga – bunga semerbak
Dalam kabut cinta tak terhenti selasih pada titik mesra
Balutan selimut bahagia melekat diatas tubuhku

Oh . . . sungguh ketak kuasaanku melucuti kemarau dalam Rantauanku
Dia menyengatku dengan himpitan intan permatanya
Menenggelamkan asa dan pandanganku
Hingga aku ingin terlahir kembali bersamanya menjadi satu golongan
Yang sebanding dengan cerita Raja dan Ratu

Sampai pada akhirnya aku mampu memacu Kisah Kasih mesra dan Mendobrak
Senyummu kedalam pelukan malamku, Malam Resmi nan bersemi

Cilacap, 03 Pebruari 2005

“ Linggar “