PENTAS DRAMA CINTAKU
Pada walanya aku menjelma bukan aku
Aku bermetamorfosis seperti bukan pada
diriku
Ini lah di awal percintaan dan percumbuanku
,
Dengan gaya klasik berdiskusi dalam bait ,
Ketika wanita itu telah berjalan gemulai ,
Disetiap sudutnya ialah aroma surga
Aku kian kalut dan terbalut ciut
Untuk sekedar berjabat tangan
Aku susun selangkah demi selangkah . . .
Sejengkal demi sejengkal . . .
Mendevinisikan maksudku terhadapnya
Dengan intuisi – intuisi rekayasaku
Berbijak sedemikian rupa ,
Berucap nan mempesona dengan irama
Tertuang dalam scenario
Layaknya teks untuk televise
Kehilangan segala rupa asliku ,
Engkau cantik jelita Nampak sempurna
Dan aku pun berubah bukan aku ,
Tanpa intonasi apa adanya diriku
Segalanya bersatu ruah di kelopak mataku
Tertegun Kian lantang dalam sanubariku
Aku semakin bukan lah aku
Ku pikatkan ia dengan sukma ksatriaku
Terbalut rasa ulur , wajah bersinergi
Sentuhan Ritme kasih saying penuh asih
Dan segalanya telah menjadi putih
Ku hafalkan lantunan Syair dan nada
Ku jalankan gerak badan dengan suasana
panggung megah
Seolah telah menjalani akad nikah ,
Inilah semuanya tertumpah ruah
Dan ia pun terkulum lunglai tak berdaya
Dengan gaya nada yang teramat rintih
Terdiam membisu disaat segalanya telah
tertatih
Inilah akhirnya terjadi di suasana gairah
yang invisible
Semuanya Klimaks menjadi satu Romansa Rasa
Cilacap, 05 Januari 2013
“ Linggar “
0 komentar:
Posting Komentar