SAJAK KEHILANGAN
Berjalan sepiku tanpamu
,
Meniti waktu dalam
kesenderian
Yang tak dapat di
ungkapkan hanya
Dengan kata – kata
semata ,
Pena dalam hatiku telah
habis
Untuk menggoreskan kata
demi kata ,
Bait demi bait
kerinduan jiwa yang
Haus akan irama kasih
sayangmu ,
Waktu memang berjalan
begitu sangat cepat
Meninggalkan sepenggal
kenangan
Kenangan yang tersusun
dalam balutan
Cinta yang penuh tirani
dan dilemma
Pertemuan yang tercipta
sangat lah tak disangka
Ketika laraku memuncak
oleh sebab peristawa
Masa lalu sebelum kau mengisinya
serta membasuhnya
Dengan ketulusan hati
nuranimu ,
Aku dan kau memang
hasil dari sebuah kretivitas Tuhan
Yang ia rencanakan
dengan balutan perencanaan
Untuk di pertautkan
dalam dawai persatuan cinta
Serta kebersamaan yang
tak di sangka ,
Kini . . . ketika aku
masih dapat menyaksikan mentari ,
Ketika aku masih
sanggup berirama dengan indah ,
Aku pun terperanjat dan
bangun dengan tanpa adanya kau
Yang menemani setiap
rintihan keluh kesahku
Kenangan yang lalu
berubah menjadi sembilu
Yang menyakitkan ,
Kenangan yang lalu
berubah menjadi pilu
Yang menyedihkan ,
Kini kau pun laksana
angin yang berhembus
Yang terasa menyejukkan
dalam sesaat
Kemudian berlalu begitu
saja ,
Kini kebersamaanku
dengan mu hanyalah tinggal
Sebuah cerita usang
yang ketika di ungkit kembali
Akan terasa seperti
tertusuk duri yang dapat
Menitihkan air mata ,
Mungkin . . . namaku
adalah cinta,dan
Namamu adalah sayang yang
kelak akan
Dipertemukan kembali
dalam irama cinta yang
lebih indah seperti Keindahan
yang penuh Rahmat Lil’aalamiin
Buah Karya : ‘’ Linggar Wijaya ‘’
0 komentar:
Posting Komentar