Wikipedia

Hasil penelusuran

SAJAK KEHILANGAN

Berjalan sepiku tanpamu ,
Meniti waktu dalam kesenderian
Yang tak dapat di ungkapkan hanya
Dengan kata – kata semata ,

Pena dalam hatiku telah habis
Untuk menggoreskan kata demi kata ,
Bait demi bait kerinduan jiwa yang
Haus akan irama kasih sayangmu ,

Waktu memang berjalan begitu sangat cepat
Meninggalkan sepenggal kenangan
Kenangan yang tersusun dalam balutan
Cinta yang penuh tirani dan dilemma

Pertemuan yang tercipta sangat lah tak disangka
Ketika laraku memuncak oleh sebab peristawa
Masa lalu sebelum kau mengisinya serta membasuhnya
Dengan ketulusan hati nuranimu ,

Aku dan kau memang hasil dari sebuah kretivitas Tuhan
Yang ia rencanakan dengan balutan perencanaan
Untuk di pertautkan dalam dawai persatuan cinta
Serta kebersamaan yang tak di sangka ,

Kini . . . ketika aku masih dapat menyaksikan mentari ,
Ketika aku masih sanggup berirama dengan indah ,
Aku pun terperanjat dan bangun dengan tanpa adanya kau
Yang menemani setiap rintihan keluh kesahku

Kenangan yang lalu berubah menjadi sembilu
Yang menyakitkan ,
Kenangan yang lalu berubah menjadi pilu
Yang menyedihkan ,

Kini kau pun laksana angin yang berhembus
Yang terasa menyejukkan dalam sesaat
Kemudian berlalu begitu saja ,

Kini kebersamaanku dengan mu hanyalah tinggal
Sebuah cerita usang yang ketika di ungkit kembali
Akan terasa seperti tertusuk duri yang dapat
Menitihkan air mata ,

Mungkin . . . namaku adalah cinta,dan
Namamu adalah sayang yang kelak akan
Dipertemukan kembali dalam irama cinta yang
lebih indah seperti Keindahan yang penuh Rahmat Lil’aalamiin

Buah Karya : ‘’ Linggar Wijaya ‘’


0 komentar:

Posting Komentar